TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Program pemerintah
pusat tentang penerapan sistem kurikulum baru mulai dari tingkat Sekolah
Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) yang mulai diterapkan
pada tahun ajaran 2013-2014, ditanggapi Kepala Dinas Pendidikan
(Kadisdik) Kota Prabumulih, HM Rasyid SAg terlalu dini untuk diterapkan
di Prabumulih.
Hal itu menurut Rasyid, disebabkan proses perubahan
kurikulum tidak dapat dilakukan secara tiba-tiba, tetapi memerlukan
proses dan perencanaan yang cukup panjang.
"Kita sepenuhnya
mendukung, tapi terlalu dini. Selain itu walau sudah melalui proses dan
perencanaan yang benar, namun mungkin perencanaannya tidak seimbang,"
ujarnya.
Rasyid menyebutkan, penerapan kurikulum baru tersebut
tidak lengkap dan tidak didukung, dikarenakan membuat kurikulum
seharusnya memiliki SDM yang telah ditatar dulu tetapi saat ini masi
sosialisasi.
"Masa sosialisasi Juli dan penerapannya akan
dilaksanakan Juli 2013, seharusnya pada tahun 2012 jadi persiapannya
sudah ada," ungkapnya.
Dijelaskan Rasyid, di dalam penerapan
kurikulum baru selain harus diikuti dengan pengembangan mutu sumber daya
manusianya (SDM), juga harus didukung dana-dana pendukung lainnya.
"Contohnya
kemarin dana yang digelontorkan hanya berapa, sehingga hanya
sample-sample saja yang dilakukan daerah. Kemarin ada 9 sekolahan di
Kota Prabumulih yang dijadikan sample penerapan kurikulum 2013,"
ungkapnya.
Tidak hanya itu, Rasyid menuturkan, sarana dan
prasarana penunjang lainnya seperti buku-buku yang diperlukan semestinya
dikeluarkan oleh pemerintah pusat, disebabkan jika di daerah belum
tentu ada dana-dananya. Lebih lanjut Rasyid menjelaskan, perbedaan
antara Kurikulum Tingkat Satruan Pendidikan (KTSP) dengan kurikulum 2013
hanya sedikit, jika KTSP out putnya bisa dilihat.
"Jadi jika cara
pelaksanaannya atau out put nya bagus, endingnya bagus tapi kalau
kurikulum 2013 itu prosesnya maka ditekankan dengan kepribadian nurani,"
terangnya.
Masih kata Rasyid, dalam rangka penerapan system
kurikulum tersebut beberapa langkah telah dilakukan pihaknya, antara
lain dengan menggelar rapat bersama sejumlah kepala sekolah terutama
yang dijadikan sample penerapan kurikulum baru.
"Pemateri kita
ajak langsung dari Palembang, diharapkan agar sosialisasi diberikan
secara penuh," katanya seraya mengatakan meski ragu tapi pihaknya tetap
optimis, keberhasilan 3 tahun terakhir dengan angka kelulusan 100 persen
tetap dapat dipertahankan.
Sumber: http://sumsel.tribunnews.com/2013/07/16/kadisdik-prabumulih-sebut-kurikulum-2013-terlalu-dini