Sopir Pertamina Dihadiahi
Timah Panas
Minggu, 30
Juni 2013 18:35 WIB
TRIBUNSUMSEL.COM,
PRABUMULIH -
Cindelaras (23) warga Kampung II Desa Modong Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten
Muaraenim, terpaksa harus dilumpuhkan menggunakan timah panas oleh petugas
kepolisian Polsek Prabumulih Barat akibat mencoba melawan ketika akan diamankan
setelah melakukan penjambretan, Minggu (30/6).
Pria yang
bekerja sebagai supir Pertamina itu awalnya melakukan penjambretan tas milik
Supainah (45) warga Jalan cicentang RT 03 RW 01 Kelurahan Rawa Guntu Kecamatan
Serpong Tanggerang Banten Jakarta Selatan.
Namun,
setelah tas hasil jambretan dibongkar dan tidak berisi uang atau hanya ada
surat-surat penting, pelaku kemudian menelpon korban untuk mengembalikan surat
tanah yang ada di dalam tas dengan tebusan uang Rp 700 ribu.
Mengetahui
hal itu, Supainah yang tengah berada di Polsek untuk melapor kejadian
penjambretan kemudian memberitahu petugas dan berencana menjebak korban hingga
akhirnya korban ditangkap.
Selain
mengamankan pelaku, petugas juga berhasil mengamankan barang bukti sepeda motor
Secorpio yang digunakan untuk menjambret, tas berisi surat tanah, kartu ATM,
handphone Nokia N 1200 dan dua unit handphone merek esia.
Untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya dan guna kepentingan penyidikan, pelaku
bersama barang bukti diamankan di Mapolsek Prabumulih Barat.
Informasi
berhasil dihimpun, penangkapan terhadap Cindelaras berawal ketika sekitar puluk
13.00 pelaku ditemani PO (buron-red) menjambret tas milik Supainah di Mayor
Iskandar Kelurahan Mangga Besar Kecamatan Prabumulih Utara Prabumulih.
Kemudian
setelah dijambret, Supainah melaporkan peristiwa dialaminya itu ke Polsek
Prabumulih Barat. Nasib baik bagi Supainah, belum lama melapor ke petugas piket
malah mendapat telpon dari pelaku.
Dalam telpon
pelaku meminta korban datang ke jalan di kawasan Kelurahan Mangga Besar jika
ingin surat-surat berharga di dalam tas, namun dengan syarat harus membawa uang
sebesar Rp 700 ribu.
Mendengar
hal itu, korban kemudian memberitahu petugas kepolisian dan berencana menjebak
pelaku. Singkat cerita, petugas yang menyamar sebagai tukang ojek kemudian
mengantar korban menemui pelaku ke jalan yang dimaksud.
Kemudian
setelah sampai di jalan yang diminta dan bertemu pelaku, petugas buser yang
menemani korban langsung memegang tangan kiri pelaku. Tetapi seketika itu
pelaku langsung mencabut pisau yang telah disiapkannya dibalik pinggangnya lalu
menghucamkannya ke arah tubuh petugas, beruntung serangan pelaku hanya mengenai
tangan kiri polisi yang menyebabkan luka cukup parah.
Tidak ingin
mendapat serangan susulan, petugas tersebut kemudian melumpuhkan pelaku
menggunakan timah panas yang tepat mengenai kaki kanannya. Cindelaras kemudian
dibawa ke Mapolres Prabumulih Barat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Di hadapan
petugas, pegawai Pertamina yang memiliki gaji Rp 2,6 ini mengakui perbuatannya
tersebut. Menurut Cindelaras, menjambret sudah dua kali dilakukan, pertama di
daerah bakaran dan ke dua tertangkap petugas.
"Jambret
karena banyak hutang, gaji dari menjadi supir Pertamina hanya cukup untuk
kebutuhan sehari-hari," ujar pria beranak satu itu.
Kapolres
Prabumulih, AKBP Denny Yono Putro SIK melalui Kapolsek Prabumulih Barat, AKP Ahmad
Yani ketika dikonfirmasi membenarkan penangkapan tersebut.
"Pelaku
telah kita amankan, petugas kita terpaksa melumpuhkan karena mencoba melawan
petugas ketika akan diamankan," tegasnya.
(eds)
Penulis:
Edison
Editor:
BangOpeak
Sumber: http://sumsel.tribunnews.com/2013/06/30/sopir-pertamina-dihadiahi-timah-panas